Penurunan Saham Emiten Telekomunikasi: Tanda Bahaya atau Kesempatan Investasi?

Ilustrasi Market Turun (Sumber gambar: tictac.id)

Like

Penurunan harga saham emiten telekomunikasi pada perdagangan Rabu (27/3/2024) telah menarik perhatian investor di pasar modal.

Saham-saham seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami penurunan yang cukup signifikan, mengirimkan sinyal peringatan bagi para investor.

Namun, di balik penurunan tersebut, apakah ada potensi kesempatan investasi yang tersembunyi ataukah ini adalah tanda bahaya yang harus diwaspadai?

Pertama-tama, kita tinjau penyebab dari penurunan harga saham ini. Saham EXCL, salah satu emiten telekomunikasi terbesar di Indonesia, turun 4,60% menjadi Rp2.280 per saham.

Baca Juga: Saham GOTO Terjun 5% di Angka Rp66! Apa Penyebabnya?


Penurunan ini terjadi meskipun XL Axiata baru-baru ini menjalin kerja sama strategis dengan Huawei dalam pengembangan bisnis digital berbasis artificial intelligence (AI).

Sebaliknya, harga saham EXCL justru turun setelah merilis laporan keuangan tahun 2023 yang menunjukkan kenaikan laba namun harga sahamnya turun.

Hal yang serupa juga terjadi pada saham ISAT, yang turun 3,85% menjadi Rp11.250 per saham. Meskipun ISAT melakukan kerja sama bisnis dengan Nvidia untuk membangun infrastruktur AI, harga sahamnya juga terkoreksi.

Begitu pula dengan saham TLKM, yang turun 3,59% menjadi Rp3.490 per saham. Meskipun mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan, harga saham TLKM juga terkena dampak penurunan.

Namun demikian, apakah penurunan harga saham ini seharusnya menjadi tanda bahaya bagi investor? Ataukah ada kesempatan investasi yang tersembunyi di balik penurunan tersebut?

Baca Juga: 3 Negara di Amerika Selatan Gunakan Bitcoin Sebagai Mata Uang

Dari sisi bahaya, penurunan harga saham bisa menjadi indikasi masalah internal perusahaan. Mungkin saja ada isu-isu terkait kinerja perusahaan yang belum terungkap sepenuhnya, atau mungkin ada kekhawatiran terkait arah strategis perusahaan di masa mendatang.

Selain itu, penurunan harga saham bisa menjadi indikator ketidakpastian pasar yang lebih luas, baik di tingkat domestik maupun global.

Faktor-faktor eksternal seperti ketidakstabilan politik atau krisis ekonomi di negara lain juga bisa mempengaruhi harga saham.

Namun demikian, di balik penurunan harga saham juga terdapat potensi kesempatan investasi. Penurunan harga saham bisa menciptakan kesempatan bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah, sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan lebih besar di masa depan.

Jika penyebab penurunan harga saham hanyalah isu-isu sementara atau ketidakpastian pasar, maka saham tersebut mungkin akan pulih dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga:  2 Kunci Agar Investasi Tetap Cuan dan Aman Selama Ramadhan

Selain itu, penurunan harga saham juga bisa menjadi kesempatan bagi investor jangka panjang untuk memperkuat posisi mereka dalam perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki prospek baik di masa mendatang.

Jika investor yakin bahwa fundamental perusahaan tetap kuat dan prospek pertumbuhannya positif, maka penurunan harga saham hanya akan menjadi kesempatan untuk memperoleh saham dengan valuasi yang lebih menarik.

Namun demikian, investor juga perlu waspada terhadap risiko yang terkait dengan penurunan harga saham. Salah satu risiko utama adalah potensi kerugian lebih lanjut jika harga saham terus turun.