7 Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara yang Ada di Dunia

Qatayef Yordania sumber Republik.co.id

Like

Setiap Muslim di dunia melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Bulan yang penuh keberkahan ini disambut dengan suka cita.

Latar belakang budaya yang berbeda di setiap negara menciptakan tradisi yang berbeda-beda pula. Untuk Kemudian tradisi ini menjadi ciri khas suatu negara yang diwariskan secara turun-temurun.

Lantas seperti apakah tradisi bulan Ramadhan di negara-negara lain selain Indonesia? Mari kita simak!



1. Tradisi Fanous di Mesir

Ada sebuah tradisi unik di Mesir yang terjadi sejak Dinasti Fattimiyah yaitu menghiasai jalan-jalan dengan lentera yang indah di seluruh penjuru kota. Sebagai simbol persatuan dan kegembiraan menyambut bulan Ramadhan.

Baca Juga: Tradisi Ramadhan di Seluruh Dunia, Tradisi di Indonesia Paling Unik?
 



2. Meriam Ramadhan di Uni Emirat Arab

Jika di Indonesia ada beduk, maka di Uni Emirat Arab ada Meriam Ramadhan yang disebut Kanon, sebagai tanda bahwa waktu berbuka tiba. Kanon adalah meriam yang dibunyikan.

Meriam Ramadhan ini juga ada di negar-negara lainnya seperti Mesir, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Lebanon, dan sebagainya.

Tradisi Kanon ini mengingatkan kita di Indonesia, dengan Bledugan (meriam bambu) yang biasa dimainkan anak-anak saat Ramadhan. Termasuk saya sendiri pernah memainkannya. Namun, sekarang tidak ada yang membuat dan memainkannya

Namun, entah di daerah lain. Apakah masih ada yang bermain Bledugan (meriam bambu) di kampungmu?



3. Bernyanyi Lagu Tradisional di Albania

Komunitas Gipsi atau Muslim Roma di Albania biasanya bernyanyi tradisional di jalan-jalan ketika awal Ramdhan sambil memainkan alat musik Lodra.

Lodra adalah gendang buatan rumahan berbentuk silinder berujung ganda yang dibuat dari kulit kambing atau domba.

Masyarakat lokal yang tidak ikut berkeliling biasa mengundang mereka untuk bermain di rumahnya.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Berbagai Negara



4. Nyanyian meminta Permen di Arab

Tentu kamu pernah melihat film Halloween di mana anak-anak meminta permen. Mungkin mirip seperti itu.

Di Arab, pada pertengahan bulan Sya'ban, anak-anak akan berkeliling meminta permen dengan memakai pakaian cerah sambil bernyanyi.

Nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang kurang le ih artinya, "berikan kepada kami dan Allah akan membalas Anda dan membantu Anda mengunjungi Rumah Allah di Mekah."

Bukan hanya permen tetapi juga kacang-kacangan, yang kemudian disimpan di tas jinjing yang mereka bawa atsu disebut kharyta.