Polusi Udara Meningkat, Ini Tanggapan PJ Gubernur Jakarta

Jakarta kembali diselimuti oleh polusi udara (Sumber gambar: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Like

Belakangan ini, polusi udara meningkat. Hal ini dapat terlihat dari platform pemantau kualitas udara bernama IQAir. Berdasarkan data dari indeks kualitas udara tersebut, Jakarta selalu ada di level udara tidak sehat yang indeksnya ditandai dengan warna merah pekat sejak Senin lalu sampai dengan hari ini.

Pada Senin (17/6) saat perayaan Idul Adha, kualitas udara Jakarta berada di angka 158. Hari berikutnya yang bertepatan dengan cuti bersama Hari Raya Idul Adha, udara di Jakarta berada pada indeks lebih tinggi dari sebelumnya yaitu di angka 174. Dalam artian, kualitas udaranya malah makin parah.

Selanjutnya dalam 2 hari berturut-turut di hari Rabu dan Kamis, kualitas udara Jakarta membaik kembali. Meskipun membaik, tapi masih ada di level tidak sehat yang tercatat dengan AQI 154. Hingga tulisan ini dibuat pun, polusi udara masih menyelimuti kota Jakarta dengan level yang masih sama di angka 156.

Baca Juga: Penerapan Hukum jadi Solusi Polusi Udara, Bukan Sekadar Uji Emisi di Atas Kertas!

Melihat kualitas udara berada di level tidak sehat selama 5 hari berturut-turut, membuat wilayah ibu kota menduduki peringkat nomor 4 sebagai kota yang paling berpolusi di dunia. 


Hal ini pun jadi bahan perbincangan warganet di rimba maya. Warga Jakarta jadi kena imbasnya karena rentan terserang penyakit pernapasan. Polusi udara yang terjadi saat ini rasanya seperti kembali lagi pada bulan September-November tahun lalu.