Tips Membangun Hubungan Baik dengan Karyawan bagi Pemilik UMKM

Like

3. Memberikan Penghargaan dan Pengakuan

Penghargaan tidak selalu harus dalam bentuk materi, tetapi bisa juga berupa pengakuan atas kerja keras dan ucapan terimakasih atas kontribusi mereka.

Penghargaan ini bisa menjadi dorongan moral dan emosional yang kuat, terutama dalam lingkungan kerja yang kecil seperti UMKM.
 

4. Menyediakan Peluang Pengembangan Diri

Usaha UMKM mungkin memiliki keterbatasan dalam hal anggaran. Meskipun demikian tidak ada salahnya jika tetap menyediakan peluang bagi karyawan untuk berkembang.

Misalnya diskusi rutin tentang peningkatan keterampilan. Ketika seseorang merasa memiliki kesempatan untuk berkembang dan belajar, orang tersebut akan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. 
 

5. Mendengarkan dan Menghargai Pendapat Karyawan

Sebagai pemilik usaha kita tidak boleh tinggi hati, tetaplah rendah hati dan dengarkan setiap keluhan, kritik dan saran dari karyawan. Mereka adalah orang-orang yang berada di garis depan operasional bisnis kita.

Dengan memberikan kesempatan berbicara dan menyampaikan ide-ide mereka, menunjukkan bahwa pemilik usaha menghargai kontribusi mereka. Di samping itu, hsl tersebut juga dapat menciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif.
 

6. Fasilitasi Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Sebagai pemilik UMKM, kita harus peka dan membantu menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja. Salah satunya dengan memberikan fleksibilitas jam kerja, atau memberikan cuti tambahan ketika diperlukan. 


Baca Juga: Jadi Bos yang Bijaksana! Ikuti 6 Tips Mengelola Emosi dan Konflik Karyawan
 

7. Membangun Kebersamaan melalui Kegiatan di Luar Kerja

Kegiatan di luar kerja seperti makan bersama, olahraga bersama, atau acara keluarga dapat membantu membangun ikatan yang lebih kuat antara pemilik usaha dan karyawan.

Kegiatan semacam ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi semua orang untuk saling mengenal di luar konteks profesional. Kebersamaan yang terjalin dalam suasana non-formal dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan meminimalkan potensi konflik di tempat kerja.
 

8. Bersikap Adil dan Konsisten

Meskipun hanya memiliki satu karyawan, pastikan untuk selalu berbuat adil dan konsisten dengan kesepakatan awal. Hal ini penting untuk menjaga kepuasan karyawan.

Karena perlakuan dan sikap kita mempengaruhi bagaimana karyawan dalam memberikan kontribusi terhadap usaha kita. Konflik dan rasa tidak nyaman akan berpengaruh besar terhadap output yang dihasilkan.
 

9. Menyediakan Sarana dan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Kenyamanan dalam bekerja sangat penting untuk mendukung produktivitas. Suasa nyaman bukan hanya tentang tempat kerja yang bersih dan rapi tetapi juga perasaan nyaman dan kerja tanpa adanya tekanan. Dengan rasa aman dan nyaman karyawan akan lebih fokus dan bekerja dengan menyenangkan.