Bulir-Bulir Harapan Anak Bergizi Melalui Beras Hitam Biofortifikasi

Beras Hitam Jeliteng Biofortifikasi (Freepik.com)

Beras Hitam Jeliteng Biofortifikasi (Freepik.com)

Like

Beras merupakan kebutuhan pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menjelaskan sebanyak 1.558 kilogram beras dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Kebutuhan akan beras tersebut segera ditindak lanjuti oleh pemerintah Indonesia dengan meluncurkan swasembada pangan dengan melakukan ekstensifikasi lahan sawah di berbagai daerah, terutama yang berada dari luar jawa. Swasembada pangan merupakan program astacita dari Bapak Presiden Prabowo Subianto agar tercukupinya kebutuhan pangan seluruh warga negara Indonesia.
         
Produksi beras di dalam negeri tidak sejalan dengan kebutuhan beras yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan Dataindonesia (2025) menuturkan bahwa Indonesia mengimpor sebanyak 4,52 juta ton beras dari luar negeri untuk pasokan pangan.

Padahal beras di Indonesia memiliki beragam jenis dan manfaatnya masing-masing sehingga dapat dikategorikan cukup untuk mengatasi kebutuhan pangan dan gizi terhadap anak.

Baca Juga: Mengakar di Lahan, Menguat di Pangan dengan Agrosolusi Menuju Kemandirian Nasional
    


Kondisi kebutuhan gizi terhadap anak Indonesia masih terbilang kurang. Berdasarkan dataloka (2025) menjelaskan bahwa balita di Indonesia yang mengalami gejala stunting sebanyak 4,4 juta dengan wilayah tertinggi di jawa barat.

Gejala stunting merupakan gejala yang perlu diperhatikan oleh kita sebagai masyarakat tentunya dan pemerintah dalam menciptakan kebijakan agar data stunting tersebut dapat dikurangi lebih baik lagi.

Selain itu, perlu adanya inovasi mengenai makanan yang dikonsumsi anak ataupun balita agar anak atau balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.