Bakal Merger 2021 Mendatang, Begini Skema Penerbitan Saham Baru Bank Syariah BUMN

Investment - Canva

Investment - Canva

Like

Rencana merger bank syariah BUMN sudah semakin nyata nih, Be-emers. Apalagi, Senin (12/10) lalu, 3 bank syariah BUMN sudah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat.

Dari penandatanganan tersebut, BRI Syariah (BRIS) resmi ditunjuk jadi bank penerima penggabungan (surviving entity). Soalnya, di antara dua bank syariah plat merah lainnya, BRIS adalah satu-satunya yang berstatus perusahaan terbuka.

Jadi, nantinya ekuitas dari PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah akan dihitung sebagai penyertaan ke PT BRI Syariah Tbk.

Meski digabung, bank hasil merger ini bakal tetap jadi perusahaan terbuka (emiten) yang tercatat di pasar modal. Terus, gimana skema penerbitan saham baru dari hasil merger bank syariah BUMN ini?

Baca Juga: Enggak Semua Bank Syariah Bakal Ikut Merger, Ini 3 Bank Terpilih


Diketahui dari laman Bisnis, setiap laporan mengenai nilai pasar wajar dari saham-saham bank peserta merger dan jumlah saham pada tanggal efektif penggabungan akan menjadi acuan dalam menghitung konversi saham bank hasil penggabungan.

Adapun, setiap saham yang dimiliki pemegang saham BSM berhak atas 34,9700 saham tambahan di BRIS, yang mencakup total penambahan 20,90 miliar saham. Nah, jumlah ini merepresentasikan 51,2 persen peningkatan modal di bank surviving entity.

Sedangkan setiap saham yang dimiliki pemegang saham BNI Syariah, berhak atas 3.500,2767 saham tambahan di BRIS, yang mencakup total penambahan 10,22 miliar saham. Hal itu pun merepresentasikan 25,0 persen peningkatan modal di bank hasil merger.

Dalam prospektus merger bank syariah BUMN, diketahui kalau jumlah saham yang diterbitkan oleh bank yang menerima penggabungan pada tanggal efektif penggabungan adalah sebesar 40,84 miliar saham.

Adapun, akan ada penerbitan saham baru sebanyak 31,13 miliar saham.

Perlu kamu ketahui, saat ini legal terkait merger ini bakal rampung pada kuartal I/2020. Nah, pada saat merger nanti, posisi aset bank diprediksi bakal mencapai sekitar Rp200 triliun hingga Rp225 triliun. Hal itu bahkan diyakini akan meningkat hingga Rp390 triliun di tahun 2025.

Baca Juga: BRI Syariah (BRIS) Resmi Jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN, Ini Alasannya