Kinerja Emiten: Model Bisnis Tangguh, Laba Indofood (INDF) Cemerlang di Kuartal III/2020

Indomie - Canva

Indomie - Canva

Like

Buat kamu yang suka makan mi instan Indomie atau Pop Mie, pasti sudah enggak asing lagi kan sama brand Indofood?

Nah, perusahaan produsen dari mi instan kesukaan kita semua ini rupanya baru mencatatkan kinerja yang cukup cemerlang lho di kuartal III/2020. Meski di tengah pandemi, PT Indofood Sukses Makmur Tbk diketahui mengalami peningkatan kinerja.

Baca Juga: Kinerja Emiten: Di Tengah Sentimen Tarif Cukai, Emiten Rokok HMSP Masih Cuan Hingga Rp6,9 Triliun!

Laba emiten dengan kode saham INDF ini naik hingga 21 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya lho! Di kuartal ketiga tahun ini, INDF berhasil membukukan laba Rp8,63 triliun.

Selain itu, margin laba usaha INDF juga meningkat 14,7 persen nih. Sebelumnya, margin labanya hanya sebesar 12,4 persen.


Menurut Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim, diketahui dari laman Bisnis, laba periode berjalan yang bisa diatribusikan ke pemilik entitas induk juga tumbuh 6 persen menjadi Rp3,75 triliun dari Rp3,53 triliun

Bahkan, margin  laba bersih Indofood pun naik menjadi 6,4 persen dari 6,1 persen. Core profit atau laba inti meningkat 26 persen menjadi Rp4,34 triliun dari Rp3,44 triliun.

Sementara itu, per September 2020, INDF juga membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 2 persen menjadi Rp58,78 triliun, dibandingkan Rp57,85 triliun tahun lalu per September 2019.

Menurut Anthoni, di tengah-tengah tantangan global yang terus berlanjut, ketangguhan model bisnis Indofood ternyata bsia menjaga konsistensi pertumbuhan dan peningkatan kinerja di periode kesembilan bulan tahun 2020 ini.

Perlu kamu ketahui, dalam menjalankan operasionalnya, Indofood telah memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi lho!

Empat Kelompok Usaha Strategis yang dimaksud, antara lain:
  • Produk konsumen bermerek (CBP). Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain mi instan, produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.
  • Bogasari. Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
  • Agribisnis. Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.
  • Distribusi. Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Untuk itu, menurut Anthoni, pihaknya bakal selalu melayani para pelanggan serta berupaya untuk memberikan yang lebih baik, dengan tetap mengedepankan kesehatan para karyawan kami secara konsisten.

Meski begitu, di perdagangan hari ini (30/11), saham INDF rupanya belum mendapat respon yang baik nih. Saham INDF justru terpantau anjlok hingga 2,74 persen dan parkir di level Rp7.100 hingga akhir penutupan bursa.

Baca Juga: Kinerja Emiten: WIKA Masih Dinilai Tangguh Sepanjang Pandemi, Ini Pemicunya