Isu Merger Tokopedia-Gojek, Mungkinkah GoPay dan Ovo Bersatu?

E-Wallet - Canva

E-Wallet - Canva

Like

Kabar merger di sektor startup memang marak terjadi sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Kini, seiring dengan kabar merger Tokopedia dengan Gojek, OVO dan GoPay pun dikabarkan bakal bersatu.

Mungkinkah hal itu terjadi?

GoPay merupakan layanan uang elektronik milik Gojek. Sedangkan afiliasi perusahaan Tokopedia punya 41,1 persen saham di perusahaan induk OVO, yakni PT Bumi Cakrawala Perkasa.

Sebelumnya, Dealstreet Asia melaporkan kalau ada kemungkinan OVO bakal bergabung sama GoPay seiring dengan isu merger Tokopedia dengan Gojek.

Meski begitu, menurut Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), dikutip dari Bisnis, merger antara OVO dengan Gopay dinilai sulit terealisasi. Hal itu mengingat keduanya merupakan perusahaan layanan keuangan digital dengan pangsa pasar yang sama-sama besar.


Terlebih, induk dari masing-masing dompet digital tersebut juga menjadikan GoPay dan OVO sebagai salah satu sumber penghasilan. Mereka menilai, kekayaan perusahaan digital juga terletak dari fitur finansial yang dimiliki nih, Be-emers.

Enggak hanya itu, kalau keduanya melebur, bisa saja kinerja perusahaan justru bakal terganggu lho.

Baca Juga: Merger Gojek-Tokopedia Dinilai Positif untuk Konsumen, Begini Alasannya

Sebagai catatan, hingga Januari 2021, OVO diketahui telah diunduh oleh sekitar 115 juta pengguna. Sedangkan Gopay, hingga Desember 2020, diklaim oleh Sharing Vision sebagai pemimpin pasar keuangan digital.

Lalu, mana dompet digital yang paling banyak digunakan di Indonesia> OVO atau GoPay ya, Be-emers?

Ternyata, dari survei Sharing Vision, sebanyak 81 persen responden memilih GoPay, dan menempatkannya di urutan pertama sebagai e-money yang paling banyak digunakan. Sementara itu, posisi kedua ditempati OVO dengan 71 persen responden.

Berdasarkan data iPrice, hingga kuartal kedua 2020, Gojek juga menempati posisi pertama sebagai dompet digital dengan pengguna aktif bulanan terbanyak dan OVO berada di urutan kedua.

Nah, kalau memang kedua dompet digital tersebut sulit untuk melebur, menurut Ketua Bidang Industri Aplikasi Nasional Mastel M. Tesar Sandikapura, jalan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi.

Kalau keduanya bisa saling mengkaji peluang dan bersinergi, bukan enggak mungkin kalau OVo dan GoPay juga bisa saling menguntungkan nih, Be-emers.

Baca Juga: Gojek-Tokopedia Dikabarkan Merger, Seperti Apa Dampak dan Risikonya?

Gimana, menurut kamu GoPay sama OVO mending ikutan merger juga atau enggak yaa?