Likes
Coupang - Pinterest
Kinerja Coupang dan Tokopedia
Menurut The New York Times, Coupang telah menjadi “Amazon-nya Korea Selatan” sejak 2010. Raksasa e-commerce tersebut fokus menjadi wadah penjualan retail, grosir, hingga bisnis makanan.Enggak cuma itu, Coupang juga punya layanan video streaming yang disebut Coupang Play. Layanan tersebut juga disebut-sebut mirip dengan layanan Amazon.
Enggak cuma itu, ada lagi kemiripan Coupang dengan Amazon. Coupang juga mencatatkan kinerja yang cukup cemerlang sepanjang pandemi karena adanya lonjakan demand belanja online.
Diketahui dari Business Korea, penjualan Coupang telah melonjak hingga 91 persen year-on-year (YoY) tahun lalu. Hal itu secara signifikan telah melebihi Amazon, yang tercatat mengalami lonjakan 38 persen.
Peningkatan penjualan Coupang dipicu oleh adanya perluasan kategori / layanan strategis seperti Rocket Fresh dan Coupang Eats. Sementara itu, Coupan juga menunjukkan peningkatan vertikal dalam loyalitas pelanggan.
Hal itu terlihat dari Gross Merchandise Value (GMV) pelanggan perusahaan yang didirikan oleh Bom Kim itu juga telah meningkat, sebanding dengan periode langganan tahunan. ET News mengestimasi GMV Coupang tahun 2020 yakni sekitar US$19,9 miliar hingga US$21,7 miliar.
Eksistensi Coupang sebagai raksasa e-commerce Korea Selatan enggak lepas dari peran para investor utamanya nih, Be-emers. Softbank menguasai 35 persen saham Coupang.
Pada November 2018, Financial Times mencatat kalau Coupang menerima pendanaan US$52 miliar dari Softbank. Selain itu, ada BlackRock dan Fidelity sebagai investor utama Coupang.
Tokopedia - Canva
Sementara itu, Tokopedia juga berhasil mencatatkan kinerja yang cemerlang lho selama pandemi. Hingga Desember 2020, Tokopedia punya sekitar 9,9 juta mitra, yang notabene didominasi UMKM.
Selain itu, sepanjang 2020, Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi, terutama pada kategori Home & Living yang mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Dilansir dari Bisnis, GMV Tokopedia di tahun 2019 mencapai Rp222 triliun lho, Be-emers! Dari perolehan tersebut, Tokopedia telah menjadi platform e-commerce dengan GMV paling tinggi di Indonesia, disusul dengan Shopee di posisi kedua.
Oh iya, Softbank juga jadi investor utama dari Tokopedia lho, Be-emers. Selain itu, eksistensi Tokopedia juga didukung sama investor lainnya kayak Temasek dan Google.
Adapun, di tahun 2020, valuasi Tokopedia diketahui telah mencapai US$7 miliar. Sedangkan valuasi Coupang (sebelum IPO), dilansir dari Reuters, ditargetkan mencapai US$50 miliar setelah IPO.
Kamu sudah pernah belanja di Coupang belum nih, Be-emers? Menurut kamu, saham startup e-commerce layak untuk dikoleksi enggak?
Ikutan Polling-nya juga yuk di sini! #BuyOrBye: Grab VS Gojek-Tokopedia, Mana yang Menarik Kalau Pada IPO?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.