Saham Sepekan BBCA Cuan ARTO Rugi Membengkak Illustration Bisnis Muda - Canva
Likes
Sepanjang pekan keempat April 2021, sejumlah emiten sudah terpantau melaporkan kondisi keuangannya nih. Menariknya, di sektor perbankan, laba BBCA terpantau naik meski ARTO justru harus menerima nasib kerugian yang membengkak!
Kabar bahagia datang untuk kamu yang mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk.. Emiten perbankan dengan kode saham BBCA tersebut baru saja membukukan laba bersih Rp7 triliun sepanjang kuartal pertama 2021 nih, Be-emers.
Perolehan laba bersih tersebut rupanya meningkat 7 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) lho!
Dilansir dari data Bisnis, cuannya BBCA di kuartal pertama 2021 ini terjadi seiring dengan perekonomian yang sudah mulai berangsur pulih. Portofolio total kredit dan obligasi korporasi BBCA sejak Desember 2020 pun sebenarnya sudah mulai stabil.
Diketahui, per 31 Maret 2021, portofolio total kredit dan obligasi korporasi BBCA telah mencapai Ro610 triliun. Perolehan tersebut didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang juga telah meningkat sebesar 6,9 persen dibanding dengan posisi Desember 2020.
Selain itu, pertumbuhan kredit BBCA juga tercatat positif di sejumlah segmen, antara lain seperti:
- Segmen korporasi
- Permintaan pada industri telekomunikasi
- Minyak nabati dan hewani, serta perkebunan.
Terlebih, pihak BBCA juga menilai, pertumbuhan kredit meningkat seiring adanya stimulus pemerintah untuk memacu permintaan kredit konsumer.
Enggak hanya itu, deposito berjangka BBCA juga meningkat 12,2 persen secara Year-on-Year lho, yakni senilai Rp193,6 triliun. Adapun, kini BBCA juga dikabarkan tengah fokus untuk merealisasikan bank digital dalam waktu dekat ini lewat anak usahanya, Be-emers.
Baca Juga: Baru! BCA Bikin E-commerce Khusus UMKM
Di sisi lain, PT Bank Jago Tbk. alias ARTO malah diketahui mengalami rugi hingga kuartal I/2021 nih. Bahkan, kerugian tersebut telah membengkak hingga 50 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya!
Waduh, kok bisa sih? Padahal kan, Bank Jago baru banget rilis aplikasi.
Kalau berdasarkan laporan keuangannya, hingga 31 Maret 2021, ARTO telah mengalami rugi tahun berjalan senilai Rp38,13 miliar!
Padahal, di periode yang sama di tahun 2020, Bank Jago mencatatkan kerugian Rp25,38 miliar. Dengan begitu, kerugian Bank Jago telah meningkat hingga 50,26 persen nih.
Memang sih, dilansir Bisnis, ARTO masih mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih hingga 232,28 persen (YoY). Meski begitu, ternyata beban operasional lainnya juga meningkat hingga 102 persen (YoY)!
Diketahui, kenaikan beban operasional paling besar yakni dari beban umum dan administrasi yang mencapai Rp37,1 miliar. Kemudian, beban personalia yakni sebesar RP39,43 miliar.
Namun, jumlah kredit Bank Jago meningkat kok, sebesar 41,16 persen secara year-to-date (ytd). Enggak cuma itu, simpanan giro, tabungan, dan deposito Bank Jago juga tercatat tumbuh 19,24 persen (ytd), menjadi Rp957,80 miliar.
Bahkan, jumlah aset Bank Jago juga meningkat di kuartal I/2021, yakni sebesar Rp9,24 triliun. Padahal, di periode yang sama tahun 2020, aset bank yang kini masuk dalam jajaran big caps tersebut diketahui hanya mencapai Rp2,18 triliun.
Adapun, ARTO dikabarkan berencana untuk melirik opsi stock split lho. Opsi itu pun disebut-sebut masuk dalam rencana strategis perusahaan yang berharap sahamnya akan jadi lebih likuid.
Emiten | Total Aset 31 Maret 2021 |
PER | Harga Saham 23 April 2021 |
BBCA | Rp1.075,57 Triliun | 29.03x | Rp31.950 [+2,82%] |
ARTO | Rp9,24 Triliun | -940,26x | Rp10.350 [-2,36%] |
Intip Juga: Saham Bank Jago Melejit Jadi Big Caps, Ini Obrolan Rahma-Rangga Bareng Mas Bos
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.