Lucy in the Sky (LUCY):  IPO hingga Kondisi Sahamnya

Klub Lucy in The Sky Wulan Guritno IPO Illustration Bisnis Muda - Pinterest

Klub Lucy in The Sky Wulan Guritno IPO Illustration Bisnis Muda - Pinterest

Like

Warga Jakarta, terutama kalangan muda mungkin sudah tak asing dengan nama Lucy in the Sky.

Tempat hiburan malam kekinian di kawasan SCBD itu kerap menjadi tempat favorit kalangan muda. Berada di bawah kepemilikan artis ternama tanah air, Wulan Guritno, tak heran Lucy begitu populer.

Memiliki popularitas dan kinerja yang baik, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk -pemilik dan pengelola Lucy in the Sky- putuskan untuk melantai di bursa. Menjadi perusahaan ke-16 yang listing pada 2021, IPO emiten berkode LUCY ini telah berlangsung pada 5 Mei lalu.

Perseroan menetapkan harga Rp. 100 per lembar saham, angka tersebut diambil dari harga terendah yang disampaikan pada masa penawaran awal (bookbuilding) yang berkisar antara Rp. 100 hingga Rp. 120 per lembar saham.

PT Lima Dua Lima Tiga Tbk akan melepas 32,61 persen atau 337,50 juta lembar sahamnya ke publik pada aksi korporasi ini. Sehingga, dengan harga Rp. 100 per lembarnya maka pada akhir penutupan IPO, LUCY akan mendapat dana segar sebesar Rp. 33,75 miliar.
 

Rencana Penggunaan Dana IPO LUCY

Dengan jumlah yang fantastis itu, Komisaris PT Lima Dua Lima Tiga Tbk, Wulan Guritno mengungkapkan bahwa seluruh dana IPO akan dipakai untuk membuka 7 gerai baru dengan desain dan konsep yang kekinian dengan konsep gerai ruang terbuka dan semi-terbuka.


Bukan tanpa sebab, rencana bisnis perusahaan muncul karena melihat peluang yang ada di masyarakat. Dimana pasca kehadiran covid-19, terdapat perubahan perilaku masyarakat. Kini masyarakat lebih memilih tempat yang menyediakan ruang terbuka.
Wulan menyampaikan bahwa ada tiga konsep utama dari gerai yang akan dibangun dari dana IPO.

Lucy in the Sky – Rooftop Garden (Glass House) dan Lucy by the Beach yang memiliki suasana ornamen tropical bohemian yang meriah serta Park by Lucy in the Sky yang memiliki suasana taman.

Gerai dengan konsep baru ini akan mengajak keterlibatan merek makanan ternama, Lawless Burger dan Pizza Dealer. Saat ini, pihak perusahaan sedang bernegosiasi dengan pemilik tempat di beberapa lokasi seperti Senopati, Little Tokyo Blok M, PIK 2, dan Sarinah untuk pembukaan gerai.

Selain Jakarta, perusahaan juga berupaya untuk berekspansi ke kota besar lainnya, diantaranya Surabaya, Bandung dan Bali. Meski di beberapa kota tersebut masih dalam proses perencanaan desain dan studi pasar dengan target pembukaan gerai pada semester II tahun depan.

 

Klub Lucy in The Sky Wulan Guritno IPO Illustration Bisnis Muda - Pinterest

Klub Lucy in The Sky Wulan Guritno IPO Illustration Bisnis Muda - Pinterest

 

Saham LUCY

Pasca perdagangan dimulai, saham LUCY melesat hingga menyentuh ARA dengan peningkatan 10 persen menjadi Rp. 110 per lembar saham.

Namun, angka tersebut tak berlangsung lama. Diketahui, demam ARA hanya berlangsung pada hari pembukaan saja.

Bahkan, dalam 3 hari terakhir ini, saham LUCY terjun bebas dan bertahan di zona merah setelah sempat naik 1,82 persen pada 6 Mei 2021 lalu. Pada 11 Mei 2021, saham LUCY semakin anjlok hingga menyentuh ARB sebesar 9,89 persen dengan harga Rp. 82 per lembar saham.

Angka tersebut bahkan lebih rendah dari harga yang ditetapkan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk saat penawaran perdananya, Rp. 100 per lembar saham.

Melihat pada kondisi saham pasca IPO hingga kini, kira-kira saham LUCY bisa bangkit enggak ya? 

Baca Juga: Resmi IPO & Overvalue, Valuasi Perusahaan Artis Jessica Alba Dinilai Jauh dari Kinerjanya