Bukalapak App Illustration Web Bisnis Muda - Google Images
Likes
Berdasarkan perkiraan waktu indikatif IPO, Bukalapak mendaftarkan perusahaannya ke OJK pada 7 Mei 2021 lalu. Nah, penawaran saham dilakukan pada 23 hingga 27 Juli, dan listing di BEI pada tanggal 29 Juli 2021 mendatang.
Sebagai perusahaan e-commerce yang didukung oleh Microsoft, Bukalapak diperkirakan akan terdaftar di Bursa pada awal Agustus 2021 nanti.
Menariknya nih Be-emers, nilai initial public offering (IPO) dari Bukalapak terbilang cukup besar, lho! Angka tersebut bahkan akan menjadi urutan kedua terbesar sepanjang sejarah, yang posisi pertamanya ditempati oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) senilai Rp 12,23 triliun. Bukalapak akan menggantikan posisi kedua yang sebelumnya diisi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan nilai IPO Rp 6,29 triliun.
Namun, ukuran saham yang dilepas ke publik masih belum diketahui nih, Be-emers. Untuk meningkatkan likuiditas pasar dan meningkatkan volume perdagangan, BEI mengamanatkan kepada seluruh emiten untuk memiliki rasio free float minimal 7,5 persen.
Bergabung dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC), diketahui Bukalapak sedang mempersiapkan listing AS. Hal tersebut dapat meningkatkan nilainya menjadi sekitar US$4 miliar - US$5 miliar atau setara dengan Rp 57,6 triliun hingga Rp 72 triliun, lho!.
Bukalapak disebut-sebut dapat mengumpulkan setidaknya US$255 juta atau sekitar Rp 3,24 triliun dalam debut perdagangannya di Indonesia! Nah, dalam rangka publik listing itu juga, Mandiri Sekuritas dan UBS akan ditunjuk sebagai penjamin emisi.
Menurut VP Corporate Affairs Bukalapak, Siti Sufintri Rahayu, perusahaan selalu mencari peluang untuk tumbuh dan berkembang secara finansial. Namun, Bukalapak juga belum membuat keputusan apapun. Fokus mereka adalah menemukan strategi yang tepat untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi mitra dan konsumen di masa mendatang.
Di bulan April 2021 lalu, dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Microsoft, SWF Singapura GI, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek, Bukalapak berhasil mengumpulkan US$234 juta atau sekitar Rp 3,37 triliun.
Pada tahun sebelumnya, tepatnya di bulan November, Bukalapak dan Microsoft menandatangani kesepakatan kemitraan senilai US$100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Dalam perjanjian tersebut, terdapat kesepakatan bahwa Bukalapak akan mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud-nya.
Tokopedia yang baru-baru ini bergabung dengan Gojek dan membentuk GoTo menjadi saingan berat bagi Bukalapak. Entitas gabungan ini merencanakan putaran baru penggalangan dana musim panas ini, menjelang rencana IPO akhir tahun 2021.
Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Reuters, IPO Bukalapak memang akan dilakukan pada Agustus 2021. Dalam aksi IPO tersebut, Bukalapak menargetkan penghimpunan dana hingga US$800 juta atau setara dengan Rp11,2 triliun.
Baca Juga: Berkolaborasi di Perbankan Digital, Bukalapak Dapat Pendanaan US$200 Juta dari Standard Chartered
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.