Kelangkaan Chip Semikonduktor Diprediksi Berlangsung hingga Tahun 2023!

Chip Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Chip Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Seorang tokoh industri mobil Jerman terkemuka mengatakan bahwa kekurangan chip yang mengganggu produksi mobil global dapat berlanjut hingga 2022 dan bahkan 2023.

Daimler Ola Källenius yang merupakan kepala Mercedes-Benz mengatakan bahwa Covid telah menjadi tantangan berat bagi industri yang membutuhkan tinjauan menyeluruh terhadap rantai pasokannya. 

Pasokan chip semikonduktor yang telah gagal memenuhi permintaan di berbagai industri ini termasuk pembuatan mobil, berusaha melakukan pemulihan cepat dari pandemi.

Källenius mengatakan kepada BBC di pameran Mobilitas Internasional di Munich bahwa kekurangan pasokan chip ini telah menyebabkan penutupan di Malaysia dan akan secara signifikan berdampak pada produksi dan penjualan pada kuartal ketiga.

Ia menjelaskan dimana kelangkaan chip ini akan berlanjut hingga 2022 dari sudut pandang struktural dan kemudian secara bertahap menjadi lebih baik. Kekurangan jumlah chip yang mengganggu produksi mobil global dapat berlanjut hingga 2022 dan bahkan 2023.


Baca Juga: Akibat Krisis Semikonduktor, General Motors Tutup Beberapa Pabriknya

Bagi industri yang membutuhkan tinjauan menyeluruh terhadap rantai pasokannya, pandemi Covid ini merupakan tantangan terberat mereka. Källenius berpendapat bahwa masalah kelangkaan ini bisa saja berlangsung hingga 2023, tetapi semoga tidak berlangsung dengan tingkat keparahan yang besar seperti yang telah dialami dalam beberapa tahun terakhir.

Mr Källenius mengatakan Covid-19 kini telah menjadi "tantangan utama” dan "sesuatu yang menghambat produksi" untuk industri mobil. Butuh beberapa saat sebelum semuanya bergerak lagi, tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa mereka akan belajar dari tes stres ini dan melihat lebih dalam ke semua tingkatan rantai pasokan untuk membuat sistem menjadi lebih kuat lagi.

Harald Kroeger yang merupakan anggota dewan di Bosch, juga merupakan salah satu pemasok suku cadang dan sistem terbesar di dunia. Ia mengatakan kepada BBC bahwa alasan utama untuk menekan pasokan di pasar mobil adalah bahwa meningkatnya permintaan produksi secara drastis, yang katanya merupakan kabar baik bagi industri.

Kroeger juga mengatakan bahwa hanya dalam satu tahun yang lalu, penjualan turun dan tidak ada yang mengharapkan pemulihan pasar mobil secepat itu dikarenakan masih dalam “zaman kegelapan” virus Corona.

Baca Juga: Di Tengah Kelangkaan Chip, Samsung Perkirakan Kenaikan Profit Sebesar 53%