Maskapai Internasional Diprediksi Meningkat Awal Tahun, Pacu Aktifkan Penerbangan ke Bali

Angkasa Pura Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Angkasa Pura Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Geliat penurunan daripada tren kasus positif pada kasus COVID-19 memang terus menunjukkan pertanda baik dari waktu ke waktunya.

Terlebih lagi, belum lama ini negara tetangga Singapura telah mengizinkan beberapa pelancong dari beberapa negara pilihan termasuk WNI untuk dapat berkunjung ke Singapura tanpa harus melewati tahap karantina tetapi melewati jalur khusus vaksinasi.

Skema jalur khusus vaksinasi atau Vaccinated Travel Lane (VTL) yang dilakukan oleh Singapura dengan memberikan syarat kepada pelancong yang salah satunya ialah pelancong harus menerima vaksinasi COVID-19 dalam dosis penuh.

Di sisi lain, pelonggaran terhadap pembatasan aktivitas masyarakat di Indonesia juga sedikit demi sedikit membantu dalam upaya pemulihan ekonomi. Salah satu upaya yang direalisasikan seperti pembukaan pintu gerbang penerbangan Internasional ke Indonesia lewat Bali.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mulai Pulih Sejak Mall Beroperasi Normal


Prediksi Maskapai Internasional Beranjak, Aktifkan Penerbangan ke Bali di Awal Tahun

Melansir dari Bisnis, PT Angkasa Pura I (Persero) sesungguhnya telah membuka akses pintu gerbang terhadap penerbangan Internasional lewat Bali terhitung sejak 14 Oktober 2021.


Namun, tercatat hingga artikel ini dipublikasikan, beberapa maskapai internasional belum menunjukkan gelagat untuk melakukan penerbangan secara optimal ke Indonesia.

Lewat Faik Fahmi selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) menanggapi bahwasannya beberapa maskapai Internasional tersebut sebenarnya sedang mempersiapkan serta memproses izin dan rencana penerbangan ke Indonesia, khususnya untuk rute berjadwal atau reguler.

Dalam keterangan yang sama, Faik juga memprediksi bahwa beberapa maskapai internasional tersebut baru mulai optimal melakukan penerbangan paling cepat Desember, itu juga pada skala charter flight serta bulan Januari pada penerbangan reguler.

Sementara itu, Faik juga menambahkan bahwa ada pertimbangan lain terkait maskapai internasional yang belum mengoptimalkan penerbangan ke Indonesia karena kebijakan karantina, ditengah kebijakan karantina dibeberapa negara lain mulai ditiadakan.

Baca Juga: Jelang Perhelatan WSBK Mandalika 2021, Beberapa Maskapai Ajukan Extra Flight

Kendati demikian, maskapai internasional yang dapat terakses dengan Indonesia kini masih terbatas kepada 19 negara dengan melihat negara dengan angka positivy rate rendah sebagaimana yang sudah terkonfirmasi dengan WHO (World Health Organization).

Adapun 19 negara tersebut meliputi Qatar, Saudi Arabia, Selandia Baru, Bahrain, Polandia, Hungaria, China, Norwegia, Portugal, United Arab Emirates, India, Jepang, Italia, Korea Selatan, Liechtenstein, Prancis, Spanyol serta Swedia.

Gimana tanggapanmu, Be-emers?