Pelajari MIND ID Sebelum Beli Saham Emiten Pertambangan!

source: emitennews

source: emitennews

Like

MIND ID merupakan holding Industri Pertambangan BUMN yang terdiri dari 5 perusahaan milik pemerintah. Sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang MIND ID, mari kita bahas sedikit tentang profil MIND ID.

Nama MIND ID sendiri adalah akronim dari Mining Industry Indonesia. Perusahaan yang tergabung dalam holding tersebut adalah PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Timah.

Holding ini udah berjalan hampir 3 tahun. MIND ID terbentuk sejak 17 Agustus 2019, tepat di hari ulang tahun negara kita yang ke-74 di masa kepemimpinan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Fungsi holding ini untuk menambah nilai dari hasil pertambangan sekaligus menguatkan hilirisasi pertambangan di Indonesia. Holding BUMN ini akan mengolah hasil tambang dari bahan mentah ke bahan setengah jadi hingga bahan jadi.

MIND ID bukan holding industri pertambangan yang pertama dimiliki BUMN. Sebelumnya, pada 27 November 2017, pemerintah mendirikan holding industri pertambangan, dengan PT Indonesia Asahan Alumunium menguasai saham milik pemerintah di PT ANTAM, PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam dan PT Timah.


Sebenarnya, ada PT Krakatau Steel yang juga merupakan BUMN yang bergerak di industri pertambangan. Namun, Krakatau Steel dituntut pemerintah untuk menyelesaikan permasalah internal dan lini bisnisnya untuk masuk ke dalam holding.
 

Gerakan Bisnis MIND ID

Cukup deh buat kenalan sama MIND ID, sekarang kita bahas gerakan bisnis mereka nih. MIND ID memiliki banyak lini bisnis karena tugas mereka yang mengolah seluruh sumber daya mineral hingga hilirisasinya.

MIND ID pun mendapatkan 3 mandat dari negara yaitu:
1. Mengelola cadangan mineral strategis dan batubara di Indonesia;
2. Agresif melakukan hilirisasi dari sumber daya mineral yang dimiliki;
3. Menjadi perusahaan kelas dunia.

Dengan 3 mandat ini, MIND ID bekerja keras melakukan hilirisasi mineral ke berbagai bidang. Berikut 3 bidang yang sedang dan akan digarap oleh MIND ID untuk mewujudkan hilirisasi industri pertambangan:
 

1. PLTS

PT Bukit Asam pada 10 Desember 2021 menetapkan road map transformasi bisnis mereka. Mereka menargetkan di tahun 2026 akan memulai bisnis energi terbarukan. Hal itu dilakukan demi mendukung target Net Zero Emision pada tahun 2060, sesuai arahan presiden Jokowi.

Adapun, langkah-langkah yang diambil adalah dengan meningkatkan portofolio pembangkit listrik berbasi energi baru dan terbarukan, proyek hilirisasi batu bara, dan chemical industry development di Tanjung Enim. Terakhir, ada Carbon Management Program, yaitu integrasi target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan PTBA.

PTBA juga akan memaksimalkan penggunaan batu bara yang efisien di PLTU dan menghilirisasi limbahnya. Satu langkah nyata yang bakalan diambil oleh PTBA ke depannya adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di lahan bekas tambang masyarakat.

Baca Juga: Batu Bara Akan Tetap Jadi Sumber Energi Masa Depan, Apa Alasannya?
 

2.  Bisnis Pupuk

Banyak yang enggak tahu ataupun enggak sadar kalau bahan baku pupuk, yaitu mineral potash, selalu diimpor dari luar negeri. Setidaknya, Indonesia mengimpor potash 2-3 juta ton per tahun untuk produksi pupuk.

Ini dikarenakan kita tidak memiliki sumber daya potash. Februari 2022 lalu, MIND ID pun sedang menjajaki bisnis untuk mengakuisisi tambang potash di luar negeri.

MIND ID juga sudah bikin kesepakatan dengan PT Pupuk Indonesia untuk jual-beli potash. Jika akuisisi ini terjadi, bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga bakal menekan kelangkaan dan kenaikan harga pupuk Indonesia.

Efek domino yang lebih jauh dari akuisisi ini dapat menurunkan harga pupuk yang selama ini masih mahal dan suplainya langka. Tentunya, harga pangan akan stabil.
 

3. Kendaraan Listrik

Ini nih yang pasti kalian ngerti, apalagi sehabis viralnya pertemuan "opung" Luhut Pandjaitan dengan Elon Musk. Selain sentimen positif itu, langkah yang diambil MIND ID adalah menjajaki kerjasama dengan perusahaan pabrikan motor asal Inggris. lewat pertemuan Ditektur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dengan Founder sekaligus CEO dari ARRIVAL Ltd Denis Sverdlov.

Kerjasama ini di satu sisi memberikan dampak positif bagi MIND ID untuk memenangi pasar mikro baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara. Bagi ARRIVAL Ltd sendiri, ini adalah salah satu langkah mereka meningkatkan dan mengamankan pasokan bahan baku.

MIND ID bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) juga menyambut baik kerjasama ini guna membuka peluang penelitian dan penelitian baterai motor listrik yang lebih maju. Sehingga, program transfer teknologi dan ilmu pengetahuan yang ditargetkan pemerintah bisa terwujud.
 

Efektivitas Kerja & Kinerja MIND ID

Mari kita membahas topik selanjutnya! Kalau sebelumnya kita membahas langkah bisnis, sekarang kita bakal membahas efektivitas kerja MIND ID.

Pada kuartal III tahun 2021, MIND ID mendapat surplus laba bersih sebesar 799 persen secara year on year (YoY). Laba bersih MIND ID yakni sebesar Rp9,8 triliun, dimana pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya mengalami kerugian Rp1,4 triliun.

Lalu, gimana kinerja saham perusahaan yang tergabung dalam MIND ID di bursa efek? Baik TINS, ANTAM, PTBA semuanya masih memerah dalam 3 bulan terakhir.

Namun, hal ini tidak menunjukkan performa kerja perusahaan. Namun faktanya, 3 perusahaan ini masih bisa bagi-bagi dividen gede.

TINS tahun ini membagikan dividen sebesar Rp64/lembar saham dan ANTAM sebesar Rp 38/lembar saham. Sementara PTBA menjadi emiten yang membagikan dividen terbesar, yakni sebesar Rp 688/lembar saham.

Ditinjau dari dividen yield, berdasarkan dividen tahun 2022 dan harga saham pada sesi 1 tanggal 14 Juli 2022, TINS memiliki dividen yield sebesar 4,5 persen. Sedangkan ANTAM sebesar 2,2 persen dan PTBA menjadi yang terbesar dengan dividen yield mencapai 17 persen.

Gimana teman-teman? Udah mulai paham seputar MIND ID kan ya?

Jika teman-teman sudah baca sampai sejauh ini, berarti teman-teman sudah bisa mengambil keputusan apa yang harus diambil, terutama untuk memilih membeli atau menjual saham tambang yang mana.

Baca Juga: Gimana Cara Menemukan Saham Terbaik Berdasarkan Dividennya?