Terjerat Pinjol, Mahasiswa Kampus No.1 Indonesia Bunuh Temannya!

AAB diduga sebagai aktor pelaku pembunuhan sesama mahasiswa UI

AAB diduga sebagai aktor pelaku pembunuhan sesama mahasiswa UI

Like

Muhammad Naufal Zidan (MNZ, 19 tahun), seorang mahasiswa semester 3 jurusan Sastra Rusia di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), harus mengubur cita-citanya menjadi seorang diplomat akibat sebuah tragedi yang menimpanya.

Pada Rabu (2/8/2023), nyawanya direnggut oleh kakak tingkatnya, yang akrab dipanggil kating, di tempat kosnya di Kukusan, Depok. Namun, baru pada Jumat (4/8/2023) mayat Naufal ditemukan.

Naufal Zidan merupakan lulusan SMA 1 Probolinggo, Jawa Timur, yang berhasil diterima di UI melalui jalur SNMPTN pada tahun 2022. Dia memiliki impian untuk menjadi seorang diplomat, tetapi sayangnya semua itu berakhir tragis di kosnya.


DIbunuh dan Ditemukan Dua Hari Kemudian


Naufal harus menghadapi takdirnya sendiri dan kehilangan nyawanya di tangan seorang senior kampusnya, Altafasalya Ardnika Basya atau AAB (23 tahun).

Peristiwa ini terbongkar ketika keluarga korban kesulitan menghubunginya. Meski orang tuanya berada di Jawa Timur, ada anggota keluarga yang berada di dekat Depok yang akhirnya mendatangi rumah kos Naufal dan menemukannya sudah meninggal dunia.


Baca Juga: Ratusan Mahasiswa IPB Telah Terjerat, Ini Tips Terhindar Pinjol Ilegal!

Polres Metro Depok telah berhasil menangkap tersangka pembunuhan mahasiswa UI tersebut. Tersangka berinisial A (23 tahun), yang ternyata mengenal korban dan merupakan kakak tingkat Naufal di kampus.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, polisi mengungkapkan motif tersangka dalam melakukan pembunuhan ini.

"Tersangka merasa iri dengan kesuksesan korban dan terjebak dalam hutang kosan dan pinjaman online. Kemudian, tersangka mengambil laptop dan ponsel milik korban," ungkap AKP Nirwan Pohan, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Depok pada Jumat (4/8/2023).


Proses Pembunuhan dan Olah TKP


Menurut Nirwan, tersangka menggunakan pisau lipat untuk menyerang korban. Setelah berhasil melakukan pembunuhan, tersangka menyelimuti mayat dengan kantong plastik hitam yang kemudian direkatkan dengan lakban.

"Tersangka mengakui perbuatannya dan mengaku menggunakan pisau lipat dalam melakukan pembunuhan tersebut. Setelah berhasil, tersangka juga mengambil barang-barang milik korban seperti laptop, dompet, dan ponsel," tambah Nirwan.

Baca Juga: Ini Alasan dan Cara Mahasiswa Lakukan Pinjaman Online, Kamu Salah Satunya?

Dijelaskan sebelumnya, korban diduga meninggal pada Rabu (2/8/2023). Mayat Naufal akhirnya ditemukan pada pukul 10.00 WIB pada hari Jumat.

"Saat mayat ditemukan, terbungkus dalam kantong plastik warna hitam di bawah tempat tidur. Meskipun kamar dalam keadaan berantakan, tetapi terlihat rapi," kata Nirwan pada Jumat (4/8/2023).

Ketika mayat ditemukan, ada sejumlah luka tusukan pada tubuh korban. "Lukanya ada di dada dan tangan, ada lebih dari satu luka," jelasnya.

Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan beberapa saksi, polisi berhasil mengamankan tersangka pembunuhan ini.

"Kami melakukan olah TKP dan mendapatkan keterangan dari beberapa saksi. Dalam kurang dari tiga jam, alhamdulillah, kami berhasil menangkap pelaku," tutup Nirwan.

Kasus ini menjadi cerita yang menyayat hati tentang sebuah impian yang pupus dan kehidupan yang terenggut begitu tragis. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk menghargai hidup dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai.

Selamat jalan, Muhammad Naufal Zidan, semoga kamu tenang di sisi-Nya.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.