IHSG Pekan Ini: Penurunan 3,48 persen dan Dinamika Investor Asing, Bagaimana Prospek Senin Depan?

Ilustrasi IHSG (Sumber gambar: pratamaindomitra.co.id)

Ilustrasi IHSG (Sumber gambar: pratamaindomitra.co.id)

Like

Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 3,48 persen, berakhir di posisi 6.970,736 pada penutupan Jumat (31/5/2024) dari posisi 7.222,382 pada pekan sebelumnya.

Pergerakan ini mencerminkan ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi di pasar saham Indonesia, dipicu oleh sejumlah faktor termasuk aktivitas jual bersih oleh investor asing.

 

Aktivitas Investor Asing

Pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (31/5/2024), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp66,58 miliar.

Namun, sepanjang tahun 2024, investor asing masih menunjukkan kepercayaan terhadap pasar saham Indonesia dengan nilai beli bersih sebesar Rp6.250,55 miliar.

Baca Juga: Komunitas Investor Saham Pemula (ISP) Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah bersama Pemkot Surakarta


Meski demikian, tekanan jual bersih oleh investor asing pada beberapa saham big caps, khususnya di sektor perbankan, memberikan dampak negatif pada pergerakan IHSG.

 

Saham-Saham Perbankan Big Caps yang Dilego Asing

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)


Saham BBRI menjadi yang paling banyak dilego asing dengan nilai jual bersih Rp2,2 triliun. Dalam sepekan, saham BBRI mengalami penurunan 8,05 persen, ditutup pada harga Rp4.340 per saham.

Tekanan jual ini mencerminkan sentimen negatif terhadap sektor perbankan pelat merah, meskipun BBRI dikenal sebagai "bank wong cilik" dengan basis nasabah yang luas.

 

2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham BBCA berada di posisi kedua dengan nilai jual bersih asing sebesar Rp1,8 triliun. Saham bank milik keluarga Hartono ini turun 1,86 persen dalam sepekan ke posisi Rp9.250 per saham.

Baca Juga: Optimisme Melejit di Wall Street: Data Pekerjaan Dorong Harapan Suku Bunga Turun, Saham Naik Tajam

Meski penurunannya relatif kecil dibanding saham lainnya, posisi BBCA sebagai bank swasta terbesar di Indonesia membuat pergerakannya sangat diperhatikan oleh investor.

 

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Bank pelat merah lainnya, BMRI, mencatat nilai jual bersih asing sebesar Rp783,7 miliar. Saham BMRI juga mengalami penurunan 2,48 persen dalam sepekan, ditutup pada harga Rp5.900 per saham.

Penurunan ini menunjukkan adanya kekhawatiran investor terhadap prospek sektor perbankan dalam jangka pendek.

 

4. PT Astra Internasional Tbk (Persero) Tbk (ASII)

Saham ASII, yang merupakan emiten otomotif terbesar di Indonesia, dilego asing sebesar Rp508,4 miliar. Saham ASII turun 8,92 persen dalam sepekan, berakhir di level Rp4.290 per saham.

Meskipun sektor otomotif biasanya lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi, tekanan jual ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

 

5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Saham BBNI mencatat nilai jual bersih asing sebesar Rp441,5 miliar. Saham bank ini turun 7,56 persen dalam sepekan, ditutup pada harga Rp4.400 per saham.

Penurunan yang signifikan ini menunjukkan sentimen negatif yang kuat terhadap saham perbankan pelat merah.