Ilustrasi Transfusi Darah (Sumber gambar: Canva)
Likes
Mengutip pemberitaan detik.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada agenda Pemberian Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik di Unit Pelayanan Darah (UPD) RS Fatmawati pada Senin (1/7), menyebutkan Indonesia baru bisa memenuhi 4,2 juta dari kebutuhan 5,2 juta kantong. Tidak hanya itu, sebanyak 50 persen bahan baku obat berbasis plasma Indonesia ternyata juga masih impor.
"Bahkan untuk pemenuhan kebutuhan plasma darah, angkanya jauh lebih rendah. Dari 350 ribu liter, baru bisa dipenuhi 145 ribu liter. Sisanya impor."
Baca Juga: Memilih Makanan Sesuai dengan Golongan Darah: Tips untuk Kesehatan Optimal
Budi Gunadi juga mengungkapkan bahan baku obat berbasis plasma masih impor karena Indonesia belum ada fraksinasi plasma meskipun untuk izinnya sudah diusahakan ke departemen kesehatan dan baru diproses pada tahun lalu untuk izin dan pabriknya.
Fraksinasi merupakan semacam pabrik yang memproses plasma untuk menjadi obat seperti albumin atau faktor 8 dan 9.
Komentar
06 Jul 2024 - 10:10
Wah bisa bahaya ini. Kurang optimal memelihara plasma darah