Kok Bisa, Indonesia Impor Stok Darah? Padahal Punya Populasi Terbanyak ke-4 Dunia!

Like

Belum tersedianya fraksinasi juga menjadi faktor penyebab obat berbasis plasma darah seperti albumin, IVIG, dan obat lainnya menjadi langka dan mahal di Indonesia.

Faktor lainnya yakni di Indonesia baru ada dua Rumah Sakit Vertikal yang bersertifikat CPOB untuk memproduksi bahan baku obat berbasis plasma darah yakni RSUP Kariadi dan RSUP Fatmawati. 

Sekilas informasi, Rumah Sakit Vertikal merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan atau dengan kata lain rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Kesehatan RI.

Rumah sakit ini menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan perorangan berupa pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 

Baca Juga: Donor Darah Bikin Ketagihan, Berani Coba?




PMI Sebut Stok Darah di Indonesia Sudah Cukup

Hal yang berbeda disampaikan oleh M Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Kalla menyebutkan bahwa stok darah yang dimiliki PMI sudah cukup memenuhi kebutuhan di Indonesia dan tidak impor sama sekali. 

Menurut Kalla, jika stok darah semua terpenuhi dari pendonor dalam negeri justru plasmanya akan dibuang karena belum ada fraksinasi.

Diketahui pada setiap kantong darah dari seorang pendonor mengandung kurang lebih 20% plasma yang terpaksa dibuang karena faktor tersebut. 





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung