Ramai Gojek-Grab Merger, Ini Fakta Menariknya

Driver - Canva

Like

Sejak kemarin (15/9), santer terdengar kabar kalau dua raksasa startup, yakni Gojek dan Grab akan merger! Waduh, beneran enggak sih?

Hingga saat ini masih belum ada kabar resmi terkait kabar tersebut. Adapun, kalau Be-emers ingat, sebenarnya isu ini sudah bergulir sejak enam bulan lalu nih.

Hanya saja, keduanya masih belum menanggapi lebih lanjut terkait isu yang beredar. Di sisi lain, pandemi Covid-19 rupanya juga memberikan dampak yang cukup signifikan buat kinerja kedua perusahaan digital tersebut.

Punya sektor bisnis transportasi berbasi aplikasi, keduanya juga telah melakukan sejumlah langkah efisiensi dan inovasi untuk bertahan di tengah pandemi.

Nah di saat heboh kabar merger, dikutip dari laman Bisnis, ini sejumlah fakta menarik terkait upaya jaga kinerja kedua startup itu selama masa pandemi ini.


Baca Juga: Ingin Tahu Cara Gojek Grab Mendapatkan Keuntungan? Yuk Simak Ulasannya
 

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Sedih banget kalau cerita tentang hal ini. Soalnya, baik Gojek maupun Grab, pernah melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah karyawannya pada Juni lalu.

Meski telah melakukan segenap cara, pihak Grab terpaksa melakukan PHK kepada 360 karyawannya yang berada di Asia Tenggara. Tentunya, langkah itu diambil untuk menghadapi krisis kesehatan global.

Sedangkan Gojek, diketahui telah melakukan PHK kepada 430 karyawannya. Adapun, sebagian besar karayawan yang dipangkas merupakan bagian dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.

Baca Juga: Ada Wacana Investasi ke Gojek, Apa Sih Keuntungannya Buat Telkom?
 

Menghentikan Sejumlah Layanan & Fokus di Transportasi

Enggak cuam PHK nih, Gojek juga terpaksa menghentikan sejumlah layanan untuk menyesuaikan kondisi di tengah pandemi.

Gojek telah menghentikan beberapa layanan di lini GoLife, yakni GoMassage, GoClean, dan GoFood Festival, yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi. Soalnya, sejumlah konsumennya mulai lebih berhati-hati dalam menggunakan jasa yang menggunakan kontak fisik langsung.

Di tengah pandemi, keduanya kini lebih fokus pada bisnis layanan transportasi, pembayaran, dan pengiriman barang. Adapun, keduanya diketahui menerapkan standar protokol kesehatan pada layanan tersebut.
 

Perkuat Kerjasama Mitra

Sebagai upaya peningkatan layanan dan peran untuk meningkatkan perekonomian massal, baik Grab maupun Gojek juga gencar melakukan kerjasama dengan mitra pihak ketiga.

Saat ini, diketahui Grab telah mendorong terciptanya digitalisasi di UMKM melalui Grab Merchant. Sementara Gojek, gencar menggandeng sejumlah perusahaan rintisan seperti Halodoc, Kitabisa.com, dan sebagainya.

Baca Juga: Gojek Jadi Mitra Penyaluran Digital Kredit Bank BUMN untuk UMKM