Akselerator dan Inkubator Startup di Indonesia untuk Bisnis

Inkubator Startup (Sumber: Pixabay.com)

Like

Dengan perkembangan industri yang makin pesat, banyak investor yang mulai mendanai ide-ide brilian dari startup. Karena jumlahnya yang selalu meningkat, para pendiri perusahaan yang masih merintis ini membutuhkan ide-ide dan inovasi terbaru agar tidak kalah saing.

Untuk mengoptimalkan kinerja dari startup yang sudah dibiayai, para investor atau pemerintah akan melakukan akselerator dan inkubator startup. Dengan harapan dapat membantu proses perkembangannya.

UMKM Go Digital adalah program pemerintah saat ini, pandemi memang mempercepat psikologis para penjual saat ini. Untuk itu, jalan Indonesia untuk semaking produktif dari segi bisnis pastinya sedang meningkat.

Jika semakin meningkat, maka akan ada banyak investor yang kedepannya melirik Indonesia. 

Nah, disinilah peran penting inkubator bisnis untuk mencarikan pendaanaan ataupun mendanai sekaligus memberikan training. Di indonesia sendiri, sudah banyak agenda sejenis yang diadakan oleh berbagai inkubator bisnis, yuk simak ulasannya disini.


IDX Inkubator 

IDX inkubator adalah program inkubasi yang didirikan oleh lembaga bursa saham Indonesia atau yang dikenal dengan IDX.


Program mentoring yang disediakan oleh IDX antara lain ruang kerja, loker, ruang rapat, ruang pelatihan dan internet hingga berbagai pelatihan lainnya. Inkubator ini tentunya memiliki sejumlah investor. 


Digitaraya

Berdiri sejak tahun 2018 silam, startup ini sudah melakukan kolaborasi dengan beberapa startup lokal lainnya. Digitaraya adalah kolaborasi antara Kibar dan Google Developers Launchpad.

Digitaraya juga sudah menggaet Gojek dan Tiket.com untuk menjalani program akselerator yang diciptakan.

Baca juga: 10 Tips Public Relation untuk Startups, Bangun Kredibilitas Secara Organik!


Skystar Ventures

Kegiatan akselerasi dan inkubator lainnya yang cukup lama ada di Indonesia adalah Skystar Ventures. Program ini diprakarsai dan dikembangkan langsung oleh Kompas Gramedia Group dan juga Universitas Multimedia Nusantara.

Bentuk kolaborasi ini, sudah diluncurkan sejak akhir tahun 2013 lalu, dan terus dilakukan secara berkala. Hingga kini, agenda inkubator startup Skystars Ventures sudah berhasil membuat networking bagi para pelaku perusahaan rintisan.

Akselerasi dan inkubator pada Skystar Ventures dilakukan dengan tujuan untuk mengajar dan memfokuskan para pelaku startup untuk mengenal industri digital. Beberapa produk yang diajarkan, diantaranya meliputi industri distribusi konten, media sosial dan juga pasar elektronik.

Para peserta yang mengikuti program ini akan menjalankan inkubasi selama empat bulan lamanya. Peserta akan memulai acara dengan tahap awal berupa pembuatan ide, hingga membuat produk berbentuk versi beta.


Indigo Accelerator 

Indigo merupakan salah satu fasiltator sekaligus inkubator milik Telkom yang sudah dimulai sejak tahun 2013 silam. Menurut informasi yang didapatkan dari Warta Ekonomi menyatakan bahwa inkubator ini mengadakan program 2 kali setiap tahunnya untuk memilih bisnis mana saja yang layak untuk mendapatkan pendanaan dan mentoring. 


Antler 

Inkubator multinasional yang menjangkau pengusaha-pengusaha di Indonesia. Dikutip dari Digination, Antler memiliki visi setidaknya membangun 20 startup di Indonesia setiap tahunnya.

Antler juga dikenal memiliki calon-calon investor yang berasal dari Asia Tenggara. Inkubator ini dinilai bisa memperkenalkan para pemilik bisnis di Indonesia dengan berbagai penasihat bisnis sekaligus yang akan menjadi mentor.


Jakarta Founder Institute

JFI yang merupakan singkatannya sudah banyak meluluskan berbagai macam pelaku bisnis dari hasil akselerator bisnis yang mereka miliki.

JFI adalah salah satu diantaranya yang sudah mulai sejak awal dan boleh dikatakan JFI seharusnya sudah punya bayangan.


BNV Labs

Networking itu memang penting di era saat ini, contohnya pada BNV Labs. Tidak hanya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, kali ini Kibar menggandeng Bank Bukopin untuk turut serta membuat program untuk mengembangkan perusahaan rintisan.

BNV Labs menjadi salah satu kegiatan inkubator startup yang sudah dilaunching sejak awal tahun 2017.

Berbeda dengan sebelumnya, BNV Labs memfokuskan peserta untuk dapat membangun tim yang dapat memberikan inovasi baru terkait dunia fintech. Tujuan lainnya adalah sebagai jembatan yang akan menghubungkan Bank Bukopin dengan penggiat startup yang bergerak di bidang financial technology.

Tidak hanya sampai disana, BNV Labs juga terus menggandeng banyak startup lokal yang telah meluncurkan produknya di pasaran. Beberapa perusahaan ini, diharapkan dapat menjadi mentor bagi para peserta program agar dapat mencapai tujuan.

Mendirikan sebuah perusahaan rintisan, memang bukanlah hal yang mudah dan instan. Banyak hal yang perlu dilakukan agar perusahaan dapat berkembang, dan terus bersaing dengan pasar yang makin pesat.

Salah satu cara untuk berkembang adalah dengan terus melakukan inovasi dan kreasi, agar dapat memenuhi permintaan pasar.

Cobalah untuk melakukan berbagai macam kolaborasi dan mengikuti berbagai program akselerasi dan inkubator semacam ini.

Gimana? Apakah teman-teman sudah punya ide bisnis kalian? Jika belum kalian bisa melihat berbagai peluang usaha yang diulasi di Bisnis muda! 

Baca juga: Resensi Think and Grow Rich: Resep dan Prinsip Sukses Anak Muda