Gimana Cara Menyusun Portofolio Saham yang Cocok dengan Profil Risiko?

Cara Menyusun Portofolio Saham yang Cocok dengan Profil Risiko Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Saat kamu berinvestasi saham, kamu akan akrab dengan yang namanya portofolio saham. Nah, terus kira-kira gimana ya cara menysusun portofolio saham yang cocok sesuai profil risiko?

Dalam dunia investasi, dikutip Investopedia, portofolio merupakan kumpulan investasi yang kamu lakukan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan sebagainya. Sedangkan portofolio saham adalah kumpulan saham yang kamu beli dan investasikan nih, Be-emers.

Di satu sisi, posrtofolio saham itu penting lho. Soalnya, portofolio saham yang kamu miliki bisa membantu kamu untuk menyusun startegi dalam berinvestasi saham.

Misalnya, dalam portofolio saham kamu, mayoritas saham yang dikoleksi anjlok atau terus menerus turun dalam periode tertentu, kamu jadi bisa mengatur strategi untuk meminmalisir risiko ke depannya.

Dikutip dari laman Cermati, ada sejumlah tipe portofolio pada investasi saham nih, antara lain:

  1. Income Portofolio
    Portofolio yang fokus pada pendapatan yang diperoleh secara reguler seperti dividen. Income Portofolio berfungsi untuk mengamankan pendapatan pada periode waktu yang sudah ditentukan.
  2. Growth Portofolio

    Nah kalau portofolio ini fokus pada pertumbuhan saham dengan risiko yang cukup tinggi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
  3. Value Portofolio
    Kalau kamu suka beli saham di harga murah, value portofolio ini cocok untuk kamu terapkan nih. Namun, orang-orang yang punya value portofolio akan cenderung menahan saham yang ia beli untuk jangka waktu yang lebih lama guna mendapat value yang tinggi di masa depan.

Makanya, penting juga nih untuk mengetahui cara menyusun portofolio saham kamu. Portofolio saham pun bisa disesuaikan dengan profil risiko kamu lho, Be-emers!

Baca Juga: Gimana Sih Caranya Punya Portofolio Keuangan yang Sempurna?
 

Menyusun Portofolio Saham Sesuai Profil Risiko

Pada dasarnya, ada tiga jenis profil risiko investasi. Mulai dari konservatif, moderat, dan agresif.

Tipe konservatif adalah investor yang lebih suka berinvestasi dengan risiko minim. Sementara tipe moderat yakni investor yang sudah cukup bisa berinvestasi dengan menimbang antara risiko dengan pendapatan.

Sedangkan tipe agresif, merupakan investor yang enggak takut akan risiko investasi dan meyakini bahwa semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapatkan.

 

Cara Menyusun Portofolio Saham yang Cocok dengan Profil Risiko Illustration Bisnis Muda - Image: Canva


Nah, untuk menyusun portofolio saham, dikutip dari Ajaib Sekuritas, kamu juga perlu mengetahui jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya nih. Seperti saham lapis satu (blue chip), saham lapis dua (mid cap stocks), dan saham lapis tiga (small cap stocks).

Baca Juga: Ingin Cuan? Ini Tips Gampang Pilih Saham untuk Portofolio Kamu

Dengan mengetahui profil risiko dan jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya, hal itu jadi mempermudah kamu untuk menyusun portofolio lho, Be-emers. Ajaib Sekuritas menyebutkan dalam laman instagramnya, ada sejumlah rekomendasi untuk menyusun portofolio saham, antara lain:
  • Portofolio Saham Tipe Konservatif
    Terdiri dari 80 persen saham blue chips, 15 persen mid cap stocks, dan 5 persen small cap stocks
  • Portofolio Saham Tipe Moderat
    Terdiri dari 60 persen saham blue chips, 20 persen mid cap stocks, dan 15 persen small cap stocks
  • Portofolio Saham Tipe Agresif
    Terdiri dari 40 persen saham blue chips, 40 persen mid cap stocks, dan 20 persen small cap stocks

Dengan begitu, diharapkan protofolio tersebut bisa membantu kamu untuk lebih bisa mengatur keuntungan dan risiko dari saham yang kamu koleksi. Adapun, penting juga bagi kamu untuk selalu mengevaluasi portofolio kamu secara berkala setiap enam bulan hingga satu tahun sekali ya, Be-emers.

Gimana, portofolio saham kamu sudah cukup menguntungkan belum?