Bisnis Berbasis Kegiatan Sosial, Intip Kesuksesan Tenoon

sumber: instagram.com/tenoon_id

sumber: instagram.com/tenoon_id

Like

Bisnis tiap orang bisa berbeda, begitu juga dengan tujuannya. Ada yang bertujuan ingin mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya, bahkan ada juga yang tidak berorientasi pada keuntungan, salah satunya dengan melakukan kegiatan sosial yang postif.

Hal inilah yang dilakukan oleh seorang pengusaha wanita muda, yaitu Pratiwi Hamdhana AM. Wanita yang akrab dipanggil Tiwi ini, memliki bisnis yang juga berkontribusi dalam pemberdayaan para penyandang disabilitas di Indonesia.

Tiwi telah merintis suatu perusahaan baru alias startup miliknya sendiri bernama Tenoon. Lewat Tenoon, ia mempu memberdayakan difabel dengan melibatkan mereka dalam pembuatan produk.

Produk yang dibuatnya berupa kerajinan tangan hasil karya mereka sendiri dengan menggunakan kain tenun yang menjadi produk andalannya. Tiwi dan kawan-kawannya selalu mengolah berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan tren saat ini.

Salah satu produk yang paling laris adalah tas notebook yang penjualannya mencapai 1.000 produk per bulan. Tas biasa menjadi produk unggulan selanjutnya, yaitu mampu terjual sejumlah 200-300 produk per bulan.


Dengan mematok harga yang tidak terlalu tinggi, yaitu ulai dari Rp75 ribu hingga Rp500 ribu, Tenoon mampu menggaet banyak konsumen yang ingin memiliki produk berkualitas dengan harga terkangkau.

Dibalik kesuksesan Tiwi dalam mengembangkan keterampilan difabel dan produk tenunnya, Tiwi menyimpan kisah menarik awal mula ketika mendirikan usahanya lewat Bisnis.com. Yuk, kita simak kisah sukses Tiwi dalam membuat bisnis yang mampu memberikan dampak positif bagi sosial.
 

Berawal dari mimpi.

Bagi Tiwi, memiliki perusahaan sendiri bergerak di bidang sosial (social enterprise) sudah menjadi keputusannya. Perhatiannya terhadap kondisi sosial di sekitar membuat ia tergerak untuk ikut ambil andil dalam menggali potensi dari teman-teman difabel dan juga kaum marjinal di Indonesia Timur.

Baca juga: Tertarik Jadi Pelaku Social Enterprise? Kenali Tipe Hingga Keunggulannya Yuk!

Hadirnya Tenoon berawal dari mimpinya untuk bisa menciptakan produk yang berbahan dari kain-kain tenin milik Indonesia. Tiwi memulai bisnisnya dengan memanfaatkan kain tenun yang berasal dari Toraja sebagai bahan baku pertamanya, yaitu tenun Paramba.

Lewat strutup miliknya yang bergerak di bidang sosial, Tiwi memiliki keyakinan bahwa Tenoon akan menjadi semakin mudah jalannya dengan melihat adanya peningkatan dalam perkembangan teknologi di seluruh Indonesia.
 

Terus berkembang dan mengembangkan potensi para penyandang disabilitas.

Hingga kini, Tiwi sudah memperluas jangkauan bahan baku yang ia gunakan dengan beberapa kain tenun dari daerah lainnya yang langsung dari desa-desa penenun di tiap daerah, seperti Toraja, Mamuju, Bima, Lombok, Rote, dan Jepara.

Disamping terus mengembangkan kualitas produknya, Tiwi juga terus berusaha menjadikan Tenoon sebagai tempat yang bermanfaat bagi para perempuan dan penyandang disabilitas. Dari yang awalnya tidak memiliki tim produksi, kini Tenoon telah memiliki rumah untuk 3 penyandang disabilitas di bagian produksi dan 1 di bagian pengembangan bisnis.

Untuk ke depannya, Tiwi selalu yakin bahwa Tenoon akan terus berkembang besar. Dengan melihat banyaknya startup yang kreatif, ia selalu optimis akan banyak investor yang tentunya tertarik dengan usahanya yang mampu memberdayakan kelompok marginal.

Baca juga: Antara Cuan & Pengabdian, Startup Social Enterprise Lokal Ini Sukses dengan Pendanaan Ventura