Kita, AI, dan Pertanian: Apa yang Harus Kita Lakukan?

Lantas, apa yang harus kita lakukan?

Seorang petani ingin mengetahui jenis tanaman yang cocok ditanam di daerahnya, maka ia bisa bertanya kepada AI. Bahkan, petani tersebut bisa bertanya lebih lanjut kepada AI tentang jenis hama atau penyakit yang tiba-tiba menyerang tanaman mereka.

Cukup dengan satu kali klik, semua informasi yang dibutuhkan akan disuguhkan oleh AI.

“Kenapa tomat yang saya tanam berbuah kecil?”

Tanpa berpikir panjang, sebuah mesin tak kasat mata langsung merespon pertanyaan tersebut. Data yang tersimpan di dalam kode-kode rahasia pun saling bergotong royong, menganalisis lebih dalam apa yang harus mereka sampaikan kepada petani.

Belum sempat sang petani mengedipkan mata, AI akan memberi mereka jawaban dengan sangat terperinci. 


Tentunya hal itu akan membuat petani mengangguk-anggukkan kepala. “Owalah, ternyata ….”

Namun, jawaban-jawaban yang AI berikan bukanlah solusi akhir. Di sinilah petani harus mempertimbangkan langkah apa yang harus mereka lakukan. Apakah solusi yang diberikan bisa memberi petani keuntungan atau malah sebaliknya.

Kadang kala, kondisi yang sangat kompleks membutuhkan rasa empati dan pemahaman yang mendalam. Strategi dan kreatifitas juga sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang tak terduga. Hal inilah yang tidak dimiliki AI.

Tahu enggak Be-emers, kalau AI ini ternyata perlu di-upgrade loh.

Kira-kira kenapa ya?

Selayaknya ponsel yang Be-emers gunakan, setiap tahun pasti ada versi terbaru dengan berbagai keunggulannya. AI juga demikian 

Baca Juga: Petani Cerdas Pilih Organik: Cerita di Balik Hijaukan Lahan Tanpa Merusak Alam

Hal itu dilakukan karena kondisi dan tantangan yang dihadapi di lapangan sudah berubah. AI juga harus bekerja sesuai dengan kebutuhan ter-update. 

Lalu siapa yang harus meng-upgrade? 

Jawabannya adalah kita.

Be-emers, kita semua memiliki peran dalam mengembangkan AI, baik di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Sebuah langkah kecil yang bisa Be-emers lakukan adalah dengan membumikan sektor pertanian. Baik itu melalui tulisan atau video.