Diminati Investor, LinkAja Bakal IPO Tahun Depan?

LinkAja - Image: Bisnis - Arief Hermawan P

LinkAja - Image: Bisnis - Arief Hermawan P

Like

Dompet digital kian populer digunakan oleh publik. Alhasil, perusahaan rintisan di sektor ini pun terus tumbuh.

Salah satu perusahaan rintisan milik BUMN, yakni LinkAja, pun tak lepas dari sorotan. Eksis sejak 2019, LinkAja bahkan diklaim oleh pihak Kementerian BUMN telah menarik banyak investor lho!

Menurut Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari laman Bisnis, investor sangat antusias untuk berinvestasi di LinkAja. Kok bisa?

Kartike menilai, ada dua faktor nih yang bikin investor melirik LinkAja. Faktir tersebut anrara lain:
  • Bisa membuka ekosistem agar bisa masuk ke ekosistem BUMN. 
  • Adanya modernisasi perusahaan modal ventura BUMN (MDI Ventures, BRI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia) menjadi sebuah perusahaan yang lebih ‘muda’ dan dikelola oleh profesional

Selain itu, Kartika juga mengatakan, enggak mudah buat masuk ke ekosistem BUMN. Soalnya, kalau sudah masuk ke ekosistem BUMN, maka otomatis pihak yang terkait bakal bisa masuk ke sektor transportasi, logistik, pembayaran bantuan sosial dan lain sebagainya.
 

Target Pendanaan LinkAja

Terkait optimisme terhadap investor, pihaknya juga menargetkan nilai pendanaan yang bakal terhimpun yakni sekitar US$50 juta – US$60 juta.


Sebelumnya, LinkAja diketahui telah mendapatkan pendanaan Seri B senilai US$100 juta pada awal November 2020. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Grab, bersama Telkomsel, BRI Ventura Investama, dan Mandiri Capital Indonesia.

Baca Juga: Grab Lebih Pilih Danai LinkAja, Begini Kata Bos OVO
 

Peluang IPO

Enggak cuma optimis sama pendanaan di seri berikutnya, dilansir Bisnis, Kementerian BUMN juga enggak menutup kemungkinan membuka peluang bagi LinkAja untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) lho, Be-emers!

Bahkan, rencana LinkAja untuk menjadi perusahaan terbuka dan melantai di bursa ditargetkan bakal terjadi di tahun 2021 hingga pertengah 2022 mendatang.

Soalnya, menurut Kartika, seiring dengan berkembangnya tren investasi atau pengembangan perusahaan rintisan (startup), perusahaan BUMN dapat terlibat dalam investasi tersebut.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan ada sejumlah model dalam pengembangan perusahaan rintisan oleh BUMN, yakni:
  • Bagi perusahaan BUMN yang punya kemampuan, seperti perbankan, bisa membangun perusahaan rintisan sendiri. 
  • Perusahaan yang enggak memiliki kemampuan, dapat berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengembangkan perusahaan rintisan baru, misalnya seperti permulaan munculnya LinkAja.

Nah, dengan melakukan IPO, proses pendanaan perusahaan rintisan pun dinilai bakal makin mudah. Soalnya, pendanaan tidak lagi bertumpu pada BUMN, melainkan juga kepada publik dan pihak swasta.

Adapun mengenai proses IPO LinkAja, Kartika mengatakan kalau Kementerian BUMN saat ini masih dalam tahap penggalangan dana.

Kementerian BUMN akan mengumumkan hasil dari penggalangan dana yang dilakukan sekitar 1 hingga 2 bulan lagi. Dia pun optimis, saat hal itu diumumkan, bakal ada investor swasta yang masuk dan berinvestasi di LinkAja.

Baca Juga: Wah, Telkom (TLKM) Bakal Bawa Anak Usahanya untuk IPO!