Saham Nike Mencapai Angka Tertinggi Pasca Lockdown!

Nike Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Nike Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Saham Nike melonjak lebih dari 15 persen dan menembus rekor tertinggi setelah raksasa pakaian olahraga itu memperkirakan penjualan selama setahun penuh mencapai lebih dari $50 miliar atau setara dengan Rp 723,7 triliun! 

Peningkatan tersebut didorong oleh permintaan yang terpendam untuk sepatu kets dan perlengkapan atletik dari konsumen di Amerika Serikat.

Pendapatan kuartal keempat perusahaan juga hampir mencapai dua kali lipat, melampaui $12 miliar (Rp 173,6 triliun) untuk pertama kalinya dan menutupi kinerja yang lebih lemah dari yang diperkirakan di pasar China yang tumbuh cepat.

Menurut analis Telsey Advisory, Cristina Fernandez, momentum kuat dalam merek Nike secara global lebih dari mengimbangi tekanan di China dan kendala rantai pasokan.

Upaya vaksinasi yang cepat dan pelonggaran pembatasan di Eropa dan Amerika Serikat telah mendorong orang untuk berbelanja, yang mana hal tersebut meningkatkan permintaan untuk barang-barang mahal, termasuk sepatu kets.


Baca Juga: Jadi Kontroversi, Begini Tindakan Nike Soal Satan Shoes yang Dilengkapi Darah Manusia

Faktor-faktor itu membantu Nike lebih dari sekadar menebus penjualan China yang lemah, yang terkena seruan untuk memboikot merek global atas komentar mereka seputar kerja paksa di Xinjiang.

Namun, para analis optimistis permintaan akan cepat pulih di wilayah tersebut karena eksekutif perusahaan mencatat bahwa tren penjualan di China pada bulan Juni 2020 sudah meningkat dibandingkan sebelumnya.

Setidaknya, ada 13 pialang menaikkan target harga mereka, di mana target rata-ratanya adalah $175 atau Rp 2,5 juta.

Saham Nike diperdagangkan di angka $153,28 (Rp 2,21 juta), setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $154,18 (Rp 2,23 juta) pada hari Jumat (25/06) sebelumnya.

Lompatan itu membantu mendorong indeks S&P 500 ke rekor tertinggi, sementara mengangkat saham rekan-rekan Jerman yaitu Adidas dan Puma masing-masing sekitar 6 persen dan 2 persen.

Baca Juga: CEO Nike Sebut Skandal Reseller Berdampak ke Customer