Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan, Gimana Caranya?

Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Pendidikan itu penting. Menyiapkan dana investasi untuk pendidikan juga penting nih, Be-emers.

Dana pendidikan itu makin lama memang makin mahal. Dari data yang dilansir di lama Finansialku, biaya pendidikan di Indonesia naik hingga 10 persen per tahun.

Makanya, selain punya dana darurat, menyiapkan dana pendidikan itu penting lho.

Hal itu berlaku bukan hanya bagi kamu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat kamu memutuskan untuk menikah dan ingin punya anak, ada baiknya kamu sedini mungkin untuk menyiapkan dana pendidikan.

Nah, salah satu investasi yang bisa kamu lakukan untuk persiapan dana pendidikan yaitu melalui reksa dana. Eits, tunggu dulu, reksa dana juga ada beberapa jenisnya lho!


Baca Juga: Jenis Investasi Apa Sih yang Cocok untuk Dana Pendidikan?
 

Kenali Jenis Reksa Dana yang Cocok

Pada dasarnya, tiap jenis reksa dana punya tingkat imbal hasil dan risiko yang berbeda-beda nih, Be-emers. Nah, dari situ, kalian jadi bisa menentukan jenis reksa dana apa yang sekiranya cocok untuk persiapan biaya pendidikan.

 

Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

 

1. Reksa Dana Pasar Uang

Dilansir dari laman Ajaib Sekuritas, return atau imbal hasil rata-rata dari reksa dana pasar uang setiap tahunnya yakni sebesar 6 persen.

Nah, reksa dana pasar uang atau RDPU ini 100 persen menginvestasikan dana kamu di instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat bank Indonesia, hingga obligasi yang jatuh temponya di bawah satu tahun.

Selain itu, reksa dana pasar uang juga lebih minim risiko dan lebih likuid. Meski begitu, RDPU ini dananya dialokasi di sejumlah aset berjangka pendek, makanya dinilai kurang cocok sama yang ingin investasi jangka pendek.

Namun, kalau kamu berencana untuk melanjutkan dalam waktu 1-2 tahun lagi, kamu mungkin bisa mencoba investasi di reksa dana pasar uang nih, Be-emers.
 

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Sementara itu, berdasarkan data di laman DBS Bank, return rata-rata per tahun dari reksa dana pendapatan tetap yakni berkisar dari 7 persen hingga 10 persen. Return tersebut lebih besar dibanding dengan RDPU nih, Be-emers.

Sekedar info, reksa dana pendapatan tetap mengalokasi dana investasi kamu minimal 80 persen ke aset berbentuk utang kayak obligasi pemerintah. Jadi, cuan dari bunga obligasi akan secara rutin diberikan kepada investor.

Alhasil, kamu akan mendapat imbal hasil yang lebih stabil. Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi dengan jangka waktu 2-3 tahun dan minim risiko.
 

3. Reksa Dana Campuran

Sesuai namanya, reksa dana campuran merupakan reksa dana yang mengalokasi dana investasi ke dalam ekuitas dan utang. Dengan kata lain, reksa dana campuran mengkombinasi 3 jenis aset seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

DBS Bank menyebutkan, return untuk reksa dana campuran rata-rata mencapai 11-16 persen per tahun. Meski begitu, reksa dana campuran ini cenderung lebih cocok untuk kamu yang punya profil risiko moderat nih, Be-emers.
 

4. Reksa Dana Saham

Nah, reksa dana saham punya return yang paling tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya lho. Return reksa dana saham, dikutip Ajaib Sekuritas, yakni rata-rata sebesar 14 persen per tahun!

Bahkan, dilansir DBS Bank, return reksa dana saham bisa mencapai 17-20 persen per tahun! Namun, hal itu seimbang dengan risikonya yang lebih tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya.

Reksa dana saham memang cenderung lebih cocok untuk kamu yang punya profil risiko agresif dan dengan tujuan investasi jangka panjang. Meski begitu, ada baiknya sih, kamu tetap harus memikirkan risiko fluktuasi harga di pasar saham sehingga kamu enggak boncos saat harus mempersiapkan dana pendidikan.

Baca Juga: Risiko-Risiko Investasi Reksa Dana Saham
 

Perhatikan Kebutuhan dan Kemampuan Finansial

Seperti yang disebut sejak awal, biaya pendidikan makin tinggi. Nah, sebaiknya sih, kamu mulai menghitung sejak dini kebutuhan dana pendidikan yang akan ditempuh.

Misalnya, kamu akan melanjutkan pendidikan tinggi. Walau ada beasiswa, sebenarnya masih ada biaya tambahan juga lho yang harus kamu siapkan.

Atau mungkin kamu yang baru menikah dan berencana untuk punya anak, enggak ada salahnya untuk mempersiapkan dana pendidikan untuk anak kamu nanti. Kamu bisa riset dana pendidikan dari jenjang PAUD, TK, Hingga Sekolah Dasar dan seterusnya.

Oh iya, menyiapkan dana pendidikan dengan berinvestasi pada instrumen reksa dana juga harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan kamu ya. Jangan sampai, kamu memaksakan kehendak dan berinvestasi melebihi kemampuan finansial kamu!

Gimana, lebih pilih reksa dana untuk persiapan pendidikan atau mending investasi di aset lain?