Ini 4 Siklus dalam Pasar Saham yang Wajib Kamu Ketahui

4 Siklus dalam Pasar Saham Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Pergerakan pasar modal kadang naik, kadang turun. Namun, sebenarnya ada empat siklus yang eksis dalam bursa lho!

Memang sih, bursa akan mengalami fase bullish (naik) dan bearish (turun). Bahkan, ada juga lho istilah kangaroo, alias keadaan bursa yang sedang ada di fase sideways.

Lebih dari itu, sebenarnya pasar modal juga mengalami empat siklus nih, Be-emers. Dikutip dari Instagram resmi Bursa Efek Indonesia (@indonesianstockexchange), ada empat siklus bursa yaitu akumulasi, mark-up, distribusi, dan mark-down.

 

4 Siklus dalam Pasar Saham Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

 

1. Akumulasi

Kamu tahu enggak sih? Siklus akumulasi adalah fase pertama dalam siklus yang ada di pasar modal.

Soalnya, dilansir dari laman Ajaib, fase akumulasi terjadi saat pasar berada di rentang terendahnya nih, Be-emers. Jadi, dalam fase ini, sentimen pasar secara umum masih bearish.


Makanya, si siklus ini, biasanya investor bakal mulai beli saham. Soalnya, valuasi saham-saham yang berkualitas berada di titik undervalue (dianggap murah).

Sehingga, menarik banget untuk dibeli. Istilah lainnya sih, investor bisa borong saham-saham yang sedang diskon!
 

2. Mark-Up

Lanjut ke siklus Mark-Up, dalam fase ini kondisi pasar mulai stabil untuk beberapa saat. Soalnya, di fase ini bursa tengah bersiap untuk melambung lebih tinggi alias bullish.

Nah, saat memasuki fase ini, semakin banyak investor yang ingin masuk berinvestasi. Logikanya sih, para investor tentunya akan mengincar keuntungan di fase bullish.
 

3. Distribusi

Saat bursa udah bullish nih, kemudian bursa akan mulai memasuki siklus distribusi. Apa itu?

Siklus distribusi adalah suatu kondisi dimana fase bullish mulai berubah jadi mixed sentiment atau mulai naik-turun (sideways) selama beberapa waktu. Bisa dalam beberapa hari, pekan, hingga beberapa bulan lho!

Biasanya, hal itu tergantung dari sejumlah sentimen. Dengan begitu, valuasi saham bisa terlalu murah, atau bisa jadi lainnya menjadi mahal.

Oh iya, kamu harus hati-hati juga nih, Be-emers. Soalnya, d fase ini, suka ada informasi atau sentimen yang “digoreng” untuk mengubah situasi pasar.
 

4. Mark Down

Siklus yang terakhir nih, yaitu siklus Mark-Down. Sudah jelas ya dari namanya, di siklus ini, bursa mengalami penurunan yang cukup signifikan alias bearish.

Alhasil, kalau sampai kamu telah jual, saham kamu bisa nyangkut! Soalnya, enggak jarang juga, sejumlah investor nekat untuk enggak melakukan cut loss dan berharap kondisi bursa akan pulih.

Baca Juga: Saham Kamu Nyangkut? Ini yang Bisa Dilakukan

Yah, tapi lagi-lagi, semua itu tergantung dari keputusan kamu sebagai investor ya, Be-emers. Makanya, penting juga untuk kamu menganalisa saham untuk mencegah tren bandarmology.