Jangan Sampai Kena Warning, karena Oversharing

Ilustrasi dampak oversharing (Sumber gambar: Canva)

Like

Salah satu peraturan dasar ketika kamu sudah sah menjadi pekerja atau karyawan adalah jangan sampai kena warning karena oversharing di lingkungan kerja.

Nah Be-emers, ada yang tahu nggak nih apa itu oversharing

Oversharing adalah moment seseorang berbagi informasi pribadi secara berlebih atau terlalu banyak kepada khalayak umum atau orang asing.

Sama halnya dengan ketika kamu ingin berbagi informasi terkait lingkungan pekerjaan, hendaknya jangan berlebihan karena bisa berbahaya. 
 

Jangan oversharing/Canva


Seperti yang kita ketahui, di dunia kerja pasti ada masa up and down-nya yang kadang bisa memancing kamu untuk bercerita atau berkeluh kesah di media sosial.


Jika cerita yang kamu bagikan berisikan pesan positif tentunya tidak akan menimbulkan masalah.

Namun lain hal jika ketika kamu bercerita tentang keluh kesah bercampur rasa emosi di media sosial, makan sudah pasti akan mengundang respons yang beragam atau malah mengundang masalah yang bisa mengancam karir kamu. 

Tidak sedikit kasus tentang oversharing terkait pekerjaan yang memberikan efek boomerang terhadap pekerja itu sendiri.

Baca Juga: Tren Nge-Jurnal untuk Redakan Gejala Depresi, Mau Coba?

Mulai dari kamu akan dianggap sebagai pekerja yang tidak profesional karena melibatkan emosi ketika di bawah tekanan pekerjaan dan menceritakan semua keluh kesahmu secara berlebihan di media sosial dan menjadi konsumsi publik. 

Kebiasaan oversharing juga bisa memancing kesalahpahaman di dunia pekerjaan. Meskipun awal mula tujuanmu bercerita hanyalah untuk mengurangi perasaan tidak nyaman karena beban pekerjaan tetapi kita tidak bisa mengontrol respons yang akan diberikan oleh orang yang mendengar cerita kita.

Kesalahpahaman pun bisa terjadi ketika orang yang mendengarkan cerita kita memaknainya dengan berbeda dan tentunya itu akan berpengaruh ke lingkungan kerja yang menjadi tidak kondusif. 
 

Karir bisa terancam karena kebiasaan oversharing/Canva